Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 11:01:18【Kabar Kuliner】693 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(16879)
Artikel Terkait
- Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG
- BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP
- 131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat
- Aktris Diane Keaton mengidap pneumonia bakterial jelang wafat
- Tujuh negara yang rayakan Diwali, selain India
- Seskab: Presiden ingin semua anak dapat bersekolah di Sekolah Rakyat
- Wagub Gorontalo pastikan ketepatan waktu distribusi makanan MBG
- Prabowo: Kasus keracunan MBG masih dalam batas ilmiah
- Pemprov Jateng buka "hotline" aduan keracunan menu MBG
- Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar
Resep Populer
Rekomendasi

Populer, menteri tiga kali ditegur Prabowo dan Museum Louvre ditutup

Pameran dagang dan jejak diplomasi ekonomi antar

Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif

131 dapur MBG di Kepri layani 388 ribu penerima manfaat

Kulit terbakar matahari panas? Kenali gejala dan penanganan "sunburn"

BGN bimbing 30 ribu penjamah pangan tingkatkan kualitas layanan MBG

Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan

Polres Lombok Timur usut penyebab keracunan pelajar setelah santap MBG